6 Alasan Sains Membuktikan Perempuan Lebih Unggul dari Laki-laki, Fakta no Opini!
Bloggoupdate – Hai
sobat bloger? Kembali lagi bersama saya Rantau Wijaya penulis artikel di
Bloggoupdate.com, kalau belum kenal silakan cari di menu Contact hehe...
Kali ini Bloggoupdate.com akan
membawakan informasi seputar sains dan fakta, yang menjadi perbincangan banyak
orang dan khususnya para kaum lelaki.
Perempuan lebih baik dari
laki-laki dalam melakukan banyak tugas atau multitasking. Rupanya itu bukan
mitos belaka, setidaknya menurut penelitian dalam kasus tertentu.
Sebuah tes yang dilakukan oleh
psikolog Inggris menemukan, laki-laki lebih lambat dan kurang terorganisir
ketika beralih cepat antara satu tugas ke tugas.
Menurut penelitian yang
diterbitkan di dalam jurnal BMC Psychology, kedua jenis kelamin berjuang
mengatasi prioritas pekerjaan, tapi laki-laki berada pada rata-rata.
Meskipun telah dewasa secara
fisik, pada dasarnya laki-laki adalah seorang bayi. Kata-kata tersebut bisa
benar dan bisa juga salah. Faktanya, laki-laki memang lebih rewel dibandingkan
dengan perempuan, lho. Bahkan, mayoritas laki-laki tidak bisa melakukan tugas
secara multitasking.
Bagaimana sains memandang hal
tersebut? Apakah benar bahwa laki-laki memang lebih rewel dan kekanak-kanakan?
Ini lima penjabaran dari sains tersebut. Yuk, disimak artikelnya!
1. Dari seluruh kehidupan organisme di Bumi,
perempuan memang memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih besar dibanding
laki-laki
Mengapa perempuan lebih kuat
dan berkuasa dibandingkan dengan laki-laki secara alamiah? Jawabnya karena
evolusi. Yup, salah satu jawaban sains mengenai hal ini adalah evolusi yang
terjadi pada semua spesies makhluk hidup di Bumi.
Dalam sebuah koloni hewan,
misalnya, maka ratu akan memimpin koloni tersebut. Memang, dalam beberapa
kasus, ada juga raja yang memimpin sebuah koloni, misalnya rayap. Namun, tetap
saja ratu rayap memiliki kuasa yang lebih besar.
Jalur evolusi lebih dulu
meletakkan status perempuan sebagai Mother of Nature atau Ibu Alam. Ini bukan
hanya slogan semata, melainkan memang betul-betul hasil dari seleksi alam.
Ada sebuah hasil penelitian
dan studi empiris yang memiliki kesimpulan menarik. Laman The Scientist
mengungkap bahwa menurut sains dan evolusi, sebetulnya laki-laki itu hanyalah
tambahan di alam. Pada mulanya, miliaran tahun yang lalu, mikroorganisme
tunggal dapat menghasilkan keturunan-keturunan baru secara mandiri atau
aseksual.
Banyak ahli sepakat bahwa
mikroorganisme tunggal tersebut adalah betina dan dapat menghasilkan keturunan
tanpa kontak seksual dengan lawan jenis. Hewan-hewan betina modern pun ada yang
dapat bereproduksi tanpa kehadiran lawan jenisnya.
2. Mayoritas anak laki-laki akan lebih dekat
pada ibunya
Meskipun tidak mutlak 100
persen, kebanyakan anak laki-laki pada dasarnya adalah "anak mama" alias
lebih dekat pada ibunya dibandingkan dengan ayahnya. Menurut beberapa pakar,
anak laki-laki lebih dekat pada ibunya karena memang mereka lebih terikat
secara emosional, seperti ditulis dalam Scary Mommy.
Bagi para ayah, anak
perempuannya selalu melelehkan hatinya yang sebelumnya keras seperti batu.
Namun, bagi seorang ibu, anak laki-laki adalah sosok yang paling dicintainya.
Anak perempuan juga menempati posisi yang sama, hanya saja pada praktiknya,
seorang ibu justru lebih memanjakan anak laki-lakinya.
Hal ini wajar secara
psikologis. Bahkan, pada saat anak laki-laki tersebut telah dewasa dan
berkeluarga, ia tetap saja masih berlaku manja terhadap ibunya. Sifat perempuan
yang selalu ingin melindungi anak-anaknya inilah yang menjadikannya sangat
dikagumi oleh anak-anaknya.
3. Laki-laki lebih rewel, Bagaimana penjelasan
sains?
Sejak bayi, memang laki-laki
lebih rewel dibandingkan dengan perempuan. Bahkan, laman Psychology Today
menjelaskan bahwa laki-laki memiliki perkembangan emosional yang lebih lambat
dibandingkan dengan perempuan.
Jika perempuan remaja pada
umumnya telah mencapai kematangan fisik dan emosional, laki-laki remaja justru
baru belajar bagaimana ia menjadi seorang laki-laki dalam lingkungan sosialnya.
Hal inilah yang membuat
laki-laki cenderung lebih rewel dibandingkan dengan perempuan. Studi juga
membandingkan antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan. Memang, kebanyakan
bayi laki-laki lebih rewel, sulit untuk tidur, dan cenderung meminta perhatian
lebih dari orangtuanya.
Satu lagi, para ilmuwan
sepakat bahwa perempuan lebih bisa menahan tekanan atau stres dalam hidupnya
dibandingkan dengan laki-laki. Faktor ini ternyata sudah dibawa oleh manusia
sejak dalam kandungan ibunya.
Dengan kata lain, secara
mental, memang perempuan jauh lebih tangguh dibanding dengan laki-laki. So,
sains membuktikan bahwa laki-laki memang lebih bersifat kekanak-kanakan
ketimbang perempuan.
Baca juga:
4. Fisik perempuan lebih tahan sakit
dibandingkan dengan laki-laki
Sains menyatakan bahwa
sebetulnya fisik perempuan itu jauh lebih tahan sakit dibandingkan dengan fisik
laki-laki. Jika pada umumnya laki-laki selalu rewel pada saat ia sakit, dengan
tingkat sakit yang lebih tinggi, perempuan dapat menahannya dengan sangat baik.
Laman NCBI mencatat bahwa salah satu pengalaman menyakitkan sekaligus membahagiakan bagi perempuan ialah saat ia melahirkan. Menyakitkan karena memang fisik akan terasa sangat sakit, bahkan sampai berujung pada kematian. Membahagiakan karena ia tahu bahwa ia akan memiliki seorang anak yang akan ia cintai sampai akhir hidupnya kelak.
Bukan hanya itu, perempuan
yang melalui siklus menstruasi juga biasanya mengalami rasa nyeri dan tidak
nyaman. Ini berlangsung setiap bulan sampai fase menopause. Tidak dapat
dibayangkan bagaimana jika laki-laki yang mengalami itu semua. Pasalnya,
laki-laki memang tidak didesain untuk menerima rasa sakit yang luar biasa pada
tubuhnya.
5. Perempuan lebih cerdas dibandingkan
laki-laki
Tidak perlu menjadi seorang
yang dominan untuk membuktikan bahwa ia adalah orang cerdas. Begitu juga bagi
perempuan di tengah-tengah dominasi laki-laki. Toh, nyatanya memang perempuan
lebih cerdas ketimbang laki-laki.
Bahkan, laman Science Daily
mencatat bahwa perempuan lebih banyak mengalah meskipun ia lebih pintar
dibandingkan laki-laki. Studi empiris ini melibatkan banyak siswa dari sekolah
dan perguruan tinggi.
Hasilnya sangat mengejutkan.
Laki-laki lebih jago mengeklaim dibandingkan perempuan. Padahal, kecerdasan
pelajar perempuan setara, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
laki-laki. Pada kasus ini, membuktikan bahwa perempuan memang memiliki tingkat
kematangan emosional yang lebih baik dibandingkan dengan teman-teman lawan
jenisnya.
Sifat keibuan yang mengayomi
dan jauh dari kekerasan ada di sebagian besar pelajar perempuan. Sedangkan,
pada pelajar laki-laki, mereka cenderung kekanak-kanakan dan tak mau kalah
sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka tidak memiliki kecerdasan emosional sebaik
perempuan.
6. Perempuan bisa melakukan
banyak tugas (Multi-tasking)
Siapa orang yang dapat
mengerjakan beberapa hal sekaligus kalau bukan wanita. Mulai dari mengurus
pekerjaan rumah, mengurus anak, dan berbagai hal lainnya yang terkadang bagi
pria itu adalah hal yang sulit.
Perempuan bisa melakukan
banyak tugas pada waktu yang bersamaan karena mereka dibekali dengan otak yang
dapat merespons sesuatu lebih cepat. Hal ini berbeda dengan laki-laki yang
tidak dapat melakukan multitasking karena otak mereka merespons sesuatu dengan
lambat. Semua pria harus mengakui kalau wanita memang amazing!
Itulah beberapa alasan sains
yang membuktikan bahwa dalam beberapa faktor, perempuan lebih unggul
dibandingkan dengan laki-laki. Gimana? Kamu setuju gak kawan?, Tuliskan tanggapanmu
di kolom komentar ya!
Jangan lupa baca terus Blogooupdate.com
untuk informasi terkini lainnya!
Baca juga:
Ok
sekian dulu artikel hari ini dari saya, semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu
dan kita semua. Jika kamu suka dengan artikel hari ini tinggalkan sebuah pesan
di kolom komentar, dan share artikelini ke teman-teman kamu yang memerlukan. Tetaplah
setia di Bloggoupdate.com agar tidak ketinggalan informasi-informasi unik
selanjutnya. Tunggu info selanjutnya hanya di Bloggoupdate.com
Belum ada Komentar untuk "6 Alasan Sains Membuktikan Perempuan Lebih Unggul dari Laki-laki, Fakta no Opini!"
Posting Komentar